Tidak Mau Boros? Ini Tips Menghemat Biaya Listrik Kolam Renang

Menghemat biaya listrik kolam renang memang terdengar sulit. Namun, asalkan Anda mengetahui triknya ini bisa dilakukan dengan cukup mudah. Seperti yang kita ketahui, kolam renang diklaim menjadi salah satu faktor bertambahnya tagihan listrik.

Tidak sedikit pemilik kolam renang yang mulai panik. Apakah Anda salah satunya? Jika iya, maka silakan simak informasi berikut kami akan jelaskan bagaimana cara mudah menghemat biaya listrik kolam renang sekaligus memberikan contoh estimasi perhitungannya.

Cara Menghemat Biaya Listrik Kolam Renang

Sebelum berbicara tentang solusi, penting untuk memahami bahwa boros atau hematnya energi sangat dipengaruhi oleh perencanaan sistem kolam renang sejak awal.

Mulai dari pemilihan pompa, sistem filtrasi, hingga jenis lampu yang digunakan, semua berdampak langsung terhadap penggunaan listrik setiap bulannya. Berikut ini beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan untuk menghemat pengeluaran biaya listrik dengan efisien!

1. Nyalakan Pompa Sirkulasi Terjadwal, Bukan Nonstop

Pompa kolam renang memiliki peran penting dalam menjaga sirkulasi dan kebersihan air. Namun, bukan berarti pompa harus dinyalakan sepanjang hari. Justru, menyalakan pompa selama 8 jam per hari sudah cukup untuk menjaga kualitas air tetap optimal, asalkan kolam dirawat secara rutin.

Pemilik kolam renang sering kali salah kaprah dan membiarkan pompa menyala tanpa jeda.

Padahal, hal ini justru menjadi penyebab utama pemborosan energi. Dengan penjadwalan yang tepat (misalnya dibagi menjadi dua sesi: pagi dan sore), konsumsi daya bisa ditekan hingga 30–40% dibanding penggunaan nonstop.

2. Ganti Lampu Halogen dengan Lampu LED Hemat Energi

Pencahayaan kolam renang memang penting dari sisi estetika dan keamanan. Namun, jenis lampu yang digunakan juga menentukan besar kecilnya konsumsi listrik. Lampu halogen, yang masih banyak digunakan, dikenal boros energi dan mudah panas.

Solusinya, beralihlah ke lampu LED khusus kolam renang. Tidak hanya hemat energi, lampu LED juga memiliki umur pakai yang lebih panjang dan pencahayaan yang merata.

Jika dalam satu kolam terdapat 8 lampu LED masing-masing 13 watt, maka konsumsi hariannya hanya sekitar 1,04 kWh untuk pemakaian 8 jam. Bandingkan dengan halogen yang bisa menyedot hingga 5 kali lipatnya.

3. Minimalkan Fitur Air yang Tidak Esensial

Air mancur, waterfall, atau fitur pancuran memang membuat kolam terlihat mewah dan menenangkan. Tapi perlu Anda tahu, fitur-fitur ini menggunakan pompa tambahan yang menyumbang konsumsi daya cukup besar.

Jika tujuan Anda adalah menghemat biaya listrik kolam renang, maka kurangi intensitas penggunaan fitur ini atau nonaktifkan saat tidak digunakan. Lebih baik lagi, fitur air hanya dinyalakan saat ada tamu atau pada akhir pekan. Dengan begitu, kolam tetap menarik tanpa harus mengorbankan tagihan listrik.

4. Gunakan Pemanas Air Tenaga Surya untuk Kolam Berpemanas

Bagi kolam renang yang menggunakan sistem pemanas air, pemanas listrik adalah salah satu komponen yang paling boros energi. Namun, solusi hematnya sudah tersedia: pemanas tenaga surya.

Tenaga surya memanfaatkan sinar matahari yang gratis dan ramah lingkungan. Instalasinya memang membutuhkan investasi awal, tapi dalam jangka panjang, biaya listrik bisa ditekan secara signifikan.

5. Pilih Pompa yang Sesuai dengan Volume Kolam

Sering kali, pemilik kolam hanya mempertimbangkan harga saat membeli pompa, tanpa memperhatikan apakah daya dan kapasitasnya sesuai dengan kebutuhan kolam.

Padahal, pompa yang terlalu besar akan memboroskan listrik, sementara yang terlalu kecil membuat sirkulasi air tidak optimal.

Utama Karya Pool selalu menyarankan penggunaan pompa yang dihitung berdasarkan volume air dan panjang pipa.

Misalnya, kolam renang kecil ukuran 3×6 meter bisa menggunakan pompa 0.5 HP saja, tidak perlu lebih. Dengan pemilihan spesifikasi yang pas, Anda bisa hemat energi tanpa mengorbankan performa.

Baca jug: Cara Instalasi Pompa Kolam Renang, Begini Prosedurnya

Contoh Sederhana Perhitungan Biaya Listrik Kolam Renang

Ingin tahu seperti apa gambaran perhitungan biaya listrik kolam renang? Berikut ini kami buatkan simulasi atau contohnya.

Pemakaian daya sebesar 700 watt sama dengan 0,7 kilo watt

Kemudian penggunaan alat selama 7 jam setiap hari

Besaran tarifnya Rp 1.400 per kWh

Dapat dihitung:

  • 0,7 kW x 7 jam x Rp 1.400 = Rp 6.860 per hari
  • Lalu dikalikan 30 hari:
  • Rp 6.860 x 30 hari = Rp 205.800 per bulan

Jadi, estimasi biaya listrik per bulan adalah Rp 205.800.

Biaya Pencahayaan Lampu Kolam Renang

  • Misalnya menggunakan jumlah lampu LED 8 buah
  • Setiap lampu memiliki kapasitas 13 watt = 0,013 kilo watt
  • Untuk menyala setiap hari selama 8 jam
  • Dan daya tarik listrik sebesar Rp 1.400 per kWh

Cara hitungnya:

(8 x 0,013 x 8) x 1.400 = 1,456 x 1.400 = Rp 2.038 per hari

Totalnya:

Rp 2.038 x 30 hari = Rp 61.140 per bulan

Jadi, estimasi biaya listrik per bulan adalah Rp 61.140.

Catatan: Biaya listrik yang muncul di sini hanyalah estimasi atau perhitungan perkiraan saja.

Itu dia penjelasan mengenai cara menghemat biaya listrik kolam renang, semoga bermanfaat. Jika Anda belum punya kolam renang atau butuh jasa perawatan maka bisa menghubungi Utama Karya Pool!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top